Induk Ikan Nila Anjani |
Pemuliaan ikan
nila (Oreochromis
niloticus) merupakan kegiatan perekayasaan yang bertujuan meningkatkan mutu
genetik induk dan benih ikan baik yang ada di masyarakat maupun di panti -
panti benih seperti Balai Benih Ikan. Para petani pembenih dan pembudidaya ikan
nila mengalami kendala berupa turunnya kualitas genetik terutama disebabkan
oleh perkawinan sekerabat (inbreeding).
Benih ikan hasil perkawinan yang tak terkendali memiliki pertumbuhan yang
sangat lambat. Kondisi ini menimbulkan efek negatif dan merugikan bagi para
petani pembudidaya. Disamping itu para pembudidaya ikan dihadapkan pula pada
harga pakan ikan yang semakin meningkat.
Beberapa upaya
telah dilakukan untuk keluar dari jeratan permasalahan tersebut diantaranya
dengan mendatangkan calon induk ikan unggul seperti strain nila Nirwana, Best,
atau nila Gesit dari pulau Jawa. Para petani juga mencoba untuk membuat pakan
ikan alternatif dengan formulasi sederhana dari bahan baku yang tersedia dan
mudah didapatkan.
Tak mau
ketinggalan dalam perannya yang notabene sebagai penghasil benih dan induk ikan
unggul, Balai Pengembangan Budidaya Ikan Air Tawar (BPBIAT) aikmel sejak
tahun anggaran 2010 sampai 2012, telah melakukan kegiatan rekayasa
genetik guna meningkatkan kualitas induk ikan (genetic improvement) melalui
program pemuliaan induk nila dengan metode seleksi individu.
Kegiatan
pemuliaan dimulai dengan mengawin silang 6 (enam) strain nila yaitu : Nirwana,
Citralada, Selfam, Best, Jatimbulan dan Putih Sleman. Dari hasil perkawinan
tersebut terbentuk populasi ikan F0 yang diseleksi untuk mendapatkan calon
induk F1. Selanjutnya induk F1 dikawinkan untuk mendapatkan generasi F2,
induk F2 dikawinkan untuk memperoleh generasi F3, demikian
seterusnya. Pada generasi F3 dilakukan uji performa untuk mengetahui keunggulan
hasil seleksi.
Penilaian
terhadap hasil kegiatan pemuliaan dilakukan oleh Tim Penilai Pusat pada tanggal
14 November 2012 bertempat di hotel Pangrango II Bogor, dan telah mendapat
pengakuan sebagai induk ikan unggul dengan SK Menteri Kelautan & Perikanan
No. 46/KEPMEN-KP/2012
tentang Pelepasan Ikan Nila Anjani yang merupakan akronim dari ANdalan jeJAring Nila Indonesia tanggal 27 Desember 2012.
Beberapa
keunggulan induk ikan Nila Anjani antara lain :
Pada
fase pendederan II ikan Nila Anjani
memiliki pertumbuhan harian rata-rata 1,2 gram/hari. Dalam jangka waktu 100
hari pemeliharaan diperoleh hasil panen dengan bobot ikan rata-rata 128,2
gram/ekor dari bobot awal rata-rata 5,0 gram/ekor.Sedangkan pada fase
pembesaran pertumbuhan harian rata-rata ikan Nila Anjani 2,3
gram/hari. Dalam jangka waktu 76 hari pemeliharaan diperoleh hasil panen dengan
bobot ikan rata-rata 217,1 gram/ekor dari bobot awal rata-rata 45,0 gram/ekor.
Dari
hasil uji lapang (uji multilokasi) juga diketahui bahwa ikan Nila Anjani dapat
tumbuh dengan baik pada perairan dengan suhu antara 20 - 31ÂșC. Tingkat
efisiensi pakan atau FCR berkisar antara 0,9 - 1,2. Tingkat
kelangsungan hidup atau SR mencapai 90%. Tahan terhadap serangan bakteri yang sangat
berbahaya seperti Streptococcus iniae. Bentuk tubuh tinggi dengan
tekstur daging yang tebal.
KARAKTERISTIK INDUK PENJENIS (GGPS) F3 NILA ANJANI
No.
|
Deskripsi
|
Keterangan
|
Karakter Fenotipe
|
||
1
|
Bobot Badan
(gram)
|
283,89 ± 34,10
|
2
|
Panjang Total
(cm)
|
24,97 ± 1,11
|
3
|
Panjang
Standar (cm)
|
19,85 ± 0,67
|
4
|
Panjang Kepala
(cm)
|
6,54 ± 0,32
|
5
|
Tinggi badan (cm)
|
8,01 ± 0,40
|
6
|
Lebar mata
(cm)
|
1,31 ± 0,03
|
7
|
Rasio panjang
standar/tinggi badan
|
2,48 ± 0,09
|
8
|
Rasio panjang
standar/panjang kepala
|
3,04 ± 0,07
|
9
|
Jumlah jari-jari
sirip punggung
|
XVI - XVII. 12 - 14
|
10
|
Jumlah jari-jari
sirip dada
|
13 – 14
|
11
|
Jumlah jari-jari
sirip sirip perut
|
I.5
|
12
|
Jumlah jari-jari
sirip sirip anal
|
III. 9 - 11
|
13
|
Jumlah jari-jari
sirip sirip ekor
|
2. 16 - 18
|
14
|
Jumlah sisik
gurat sisi depan
|
21 – 25
|
15
|
Jumlah sisik
gurat sisi belakang
|
16 – 21
|
16
|
Warna tubuh /
sisik
|
Abu-abu kecoklatan
atau kehijauan
|
17
|
Warna bagian
bawah tutup insang
|
Abu kehijauan
|
18
|
Warna perut
|
Putih keabuan
|
19
|
Dressing
percentage :
|
|
- Edible
portion (%)
|
47,36 ± 2,39
|
|
- Fillet (%)
|
42,08 ± 1,59
|
|
Karakter Reproduksi
|
||
1
|
Umur matang gonad pertama (bulan)
|
6 - 7
|
2
|
Bobot matang gonad pertama (g)
|
275,8
|
3
|
Fekunditas (butir/kg)
|
2.384
|
4
|
Daya tetas telur (%)
|
> 90
|
5
|
Diameter telur periode I (mm)
|
1,8 – 2,5
|
6
|
Warna telur
|
Kuning
|
Karakter
Genetik
|
||
1
|
Differential Selection (S) F3 (g)
|
64,2
|
2
|
Respon Seleksi (R) F3 (g)
|
17,3
|
3
|
Genetic Gain (F1 ke F3)
|
32,3 g (35,1%)
|
4
|
Keragaman/Diversitas Genetic F3 (♂♀)
|
0,44
|
5
|
SR Fase Pembesaran (%)
|
> 90
|
6
|
FCR Fase Pembesaran
|
1,15
|
7
|
ADG Fase Pembesaran (g/hari)
|
2,25
|
8
|
Tahan Terhadap Bakteri Streptococcus
iniae
|
Baik
|
TIM PEMULIAAN NILA ANJANI |
TIM PENILAI NILA ANJANI |
KETUA TIM PENILAI (Tengah) KADIS KP NTB (Kanan) |
Terima kasih Bapak.
BalasHapusinformasi ini sangat bermanfaat untuk menunjang penelitian saya tentang pakan buatan untuk Ikan Nila Anjani tersebut.